Selasa, 27 April 2010

st. gilingan menurut para ahli.....

By : Risvan Kuswurj

Gula benda manis yang setiap hari kita makan. Gula yang kita konsumsi adalah Gula Kristal Putih (GKP) atau Plantation White Sugar atau gula SHS (Superiuer Hoof Suicker). Bahan baku utama untuk pembuatan gula berasal dari tebu dan beet. Untuk daerah tropis kebanyakan menggunakan bahan baku dari Tebu. Kenapa harus tebu ? Untuk membuat gula kristal bahan baku utamanya adalah sukrosa, karena sukrosa ini yang dapat dikristalkan.

Gula yang ada dalam tebu berada dalam bentuk disakarida (sukrosa) dan monosakarida (fruktosa dan glukosa). Untuk menjadi gula kristal yang dibutuhkan adalah sukrosa, sedangkan monosakaridanya tidak bisa dikristalkan. Setelah tebu ditebang atau dipanen maka tebu akan dibawa ke Pabrik Gula untuk diolah menjadi gula kristal.

Secara Garis besar langkah pemrosesan tebu menjadi gula sebagai berikut :

  1. Ekstraksi di Gilingan
  2. Pemurnian
  3. Penguapan
  4. Pengkristalan
  5. Pemisahan
  6. Pengeringan dan Pengepakan

Proses Ekstraksi Tebu

Tebu yang telah dipanen akan diolah di pabrik gula. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengestrak nira (juice) yang terdapat dalam tebu. Ada dua alat yang digunakan untuk mengekstrak nira dari tebu yaitu menggunakan gilingan dan diffuser. Kebanyakan pabrik gula di Indonesia menggunakan gilingan, hanya ada dua pabrik gula yang menggunakan diffuser.

Sebelum digiling, tebu dalam bentuk batangan akan dicacah terlebih dahulu sehingga sel-sel yang ada di dalam tebu terbuka dan mempermudah dalam proses ekstraksi. Pencacahan menggunakan alat hammer shredder atau pisau tebu. Biasanya terdiri dari 2 atau 3 buah alat pencacah. Tebu dicacah sampai diperoleh derajat pencacahan atau Preparation Index lebih besar dari 90 %. Semakin tinggi preparation index menunjukkan semakin bagus kinerja dari ekstraksi.

Setelah tebu dicacah, maka cacahan tebu tersebut dimasukkan ke gilingan. Digilangan tebu diperas dan diambil larutannya yaitu nira dan menghasilkan produk samping berupa ampas (bagasse). Larutan Nira atau disebut dengan nira mentah akan di bawah ke unit pemurnian, sedangkan ampas yang diperoleh di angkut ke ketel dan digunakan sebagai bahan bakar.

Prinsip kerja dari stasiun gilingan di pabrik gula adalah memerah nira yang terkandung dalam batang tebu semaksimal mungkin dan kandungan gula dalam ampas seminimal mungin. Salah satu cara untuk memperoleh hasil yang maksimal tersebut dalam proses pemerahan diberi penambahan air, yang dikenal dengan nama air imbibisi. Air imbibisi ini berfungsi sebagai pelarut yang dipakai dalam proses pemerahan. Pemberian air imbibisi dilakukan pada gilingan 3 , 4 atau gilingan akhir.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam proses pemerahan adalah sanitasi gilingan. Karena gula dalam tebu ataupun ampas merupakan media yang disukai oleh mikroorganisme, maka perlu diperhatikan sanitasinya. Mikroorganisme yang terdapat dalam nira dapat mendegradasikan sukrosa, sehingga terjadi kehilangan gula. Upaya yang dilakukan untuk menekan mikroba ini antara lain dengan memberikan bahan kimia berupa biocide atau dilakukan penyemprotan uap secara berkala di gilingan.

About The Author
Bie, that's my name. Im just an ordinary blogger.Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones.
Share This
Subscribe Here

0 komentar:

Posting Komentar

 
The Corrs ~ Everybody Hurts

Get more songs & code at www.stafaband.info

dasa nusantara Copyright © 2009 DarkfolioZ is Designed by Bie Blogger Template for Ipietoon